Aceh Tenggara:leusersatu.co.id
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Sahudin Kutacane tahun 2024 ini menerima CT Scan 64 Slice melalui pemberian bantuan alat kesehatan dari Proyek Pinjaman Luar Negeri StrengtheningIndonesia’s Healthcare Referral Network (SIHREN). CT Scan 64 Slice ini sangat membantu para dokter dalam mendiagnosis penyakit masyarakat. Seperti diketahui sistem kerja alat kesehatan ini lebih cepat dan akurat kata Direktur RSUD H.Sahudin Kutacane dr.Bukhari kepada leusersatu.co.id pada Senin (13/05/2024) melalui via WhatsApp pribadinya.
Dikatanya, ini merupakan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Aceh Tenggara, disebutkan dr. Bukhari. CT Scan 64 Slice merupakan alat diagnostik medis yang menghasilkan gambar detail organ tubuh manusia. “Alat ini memiliki kemampuan yang lebih canggih. Salah satu diantaranya menghasilkan gambar yang lebih tajam dan detail serta proses pemeriksaan yang lebih cepat dan akurat.
Pengadaan alat CT Scan 64 Slice ini merupakan wujud nyata dan upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kehadiran alat ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RSUD H.
Sahudin Kutacane sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Kabupaten Aceh Tenggara.
Dijelaskannya, Penjabat Bupati Drs.Syakir terus mendorong dan berupaya agar rumah sakit ini menjadi yang terbaik dalam melayani kesehatan umat, baik warga Aceh Tenggara maupun kabupaten tetangga nanti. “Dengan adanya CT Scan 64 Slice ini, masyarakat tidak perlu lagi pergi ke luar daerah untuk melakukan pemeriksaan CT Scan. Ini salah satu upaya pemerintah daerah mempercepat pelayanan kesehatan, menghindari rentang kendala di perjalanan dan efisiensi pengeluaran dana warga.
Beroperasinya CT Scan 64 Slice di RSUD H. Sahudin Kutacane merupakan langkah maju dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Aceh Tenggara. Ini menjadi dambaan kita semua.
“Prinsip ini merupakan bagian terpenting dan skala prioritas pimpinan daerah agar rumah sakit kesayangan masyarakat Aceh Tenggara ini terus berbenah di segala sektor. Mudah-mudahan akses Kesehatan lebih berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat tandasnya.
Sementara itu pj Bupati Aceh Tenggara. Drs.Syakir berharap, dengan adanya CT scan ini, tindakan pengobatan lebih banyak lagi bisa dilakukan di Aceh Tenggara, karena tidak perlu di rujuk ke Medan atau Banda Aceh.”Kita akan konsentrasi lagi mempercepat persiapan dokter-dokter ahli kita, saat ini putra daerah kita yang lagi menempuh pendidikan, diantaranya spesialis jantung, spesialis paru dan obsgin.
Spesialis jantung di Brawijaya, paru dan obsgin di Banda Aceh, sementara satu putri daerah lagi menempuh pendidikan ahli dalam di Makasar. Tugas saya sebagai bupati mensupport dan mendorong putra putri daerah Aceh Tenggara agar mau mengambil spesialis secepatnya, agar target kita menciptakan Aceh Tenggara sebagai. “Penang mini” secepatnya kita ujudkan ujar bupati yang dikenal dengan julukkan Bupati haus prestasi itu.
Kami lebih mengedepankan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dulu di banding alat, karena kalau alat kita beli tapi SDM yang memakai alat tersebut tidak ada, maka alat tersebut akan mubajir atau terbengkalai. Akan tapi jika SDM sudah ada tapi alat kerjanya tidak ada, ibarat petani tidak ada cangkul dan sebagainya, bagaimana dia bisa bekerja sebutnya (Rio).