Aceh Tenggara:leusersatu.co.id.
Terkait dugaan malapraktik yang terjadi pada Mei 2024 lalu , Direktur sekaligus pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Keluarga Desa dokter Kharmaidisyahputra terkesan menghindar dari wartawan.
Pasalnya sejumlah wartawan hendak melakukan konfirmasi Kamis 4 Juli 2024 terkait kejadian itu namun salahsatu petugas scurity memberikan alasan dokter yang akrab disapa dokter Putra sedang sibuk .
” Maaf bang, dokter Putra tidak bisa digganggu, jadwal dokter penuh dari pagi hingga malam”, ungkap scurity yang enggan di tulis namanya.
Upaya konfirmasi melalui telepon juga gagal dilakukan, bahkan ketika dihubungi nomor handphone sang dokter tak pernah aktif.
Diketahui sebelumnya, oknum Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Aceh Tenggara ( Agara) yang juga selaku dokter spesialis bedah inisial IK dituding telah melakukan malpraktik disalahsatu Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Keluarga Desa di Kecamatan Babussalam terhadap salah seorang pasien yang bernama Emelya Matondang , 24 tahun , warga Desa Lawe Rakat, Kecamatan Lawe Sigala-Gala yang terjadi pada Selasa 14 Mei 2024 lalu.
Dalam diaknosa yang dikeluarkan dr IK pada Sabtu 18 Mei 2024 , pasien Emelya mengalami benjolan di tulang belakang, namun anehnya yang dilakukan oknum dr IK malah melakukan tindakan medis di bagian depan perut yang dapat mengancam nyawa pasien.
Atas perbuatannya, dr IK diduga sempat dilaporkan keluarga pasien Emelya ke Polres Aceh Tenggara, namun setelah laporan korban masuk, oknum dokter IK diduga melakukan upaya perdamaian secara kekeluargaan tanpa penanganan pihak hukum. (BK)