Cawagub Aceh Fadhullah Gelar Kampanye Dialogis Di Aceh Tenggara, Ini Progamnya

0:00

Aceh Tenggara:leusersatu.co.id

Calon Wakil Gubernur Aceh, nomor urut dua Fadhullah menggelar kampanye dialogis di posko utama Mualim-Dek Pad, Desa Perapat Sepakat Kecamatan Babusalam Aceh Tenggara pada Selasa (29/10/2024).

Amatan dilokasi, kedatangan Cawagub Aceh Fadhullah itu langsung disambut ketua pemenangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Yahdi Hasan Ramud berserta rombongan simpatisan, pendukung dan koalisi partai politik di Stadion H. Syahadat Kutacane dengan serangkaian adat tepung tawar dan pemakaian bulang bulu atau penutup kepala khas adat Alas.

Kemudian, Cawagub Fadhullah langsung diarak mengunakan kuda dari Stadion H. Syahadat menuju posko pemenangan Mualem-Dek Fad di jalan terminal terpadu, Desa Perapat Sepakat, Kecamatan Babusalam. Setiba di posko juga disambut dengan tarian Peulebat atau tarian ciri khas adat alas.

Fadhullah menyampaikan, ada beberapa program unggulan untuk masyarakat Aceh salah satu nya, akan meluncurkan program kartu bantuan modal bagi para pedagang. Apabila pasangan Muzakir Manaf-Fadhlullah di percaya masyarakat untuk menjadi Gubernur Aceh.

“Kami sangat berkomitmen jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh untuk terus mendukung upaya penguatan ekonomi masyarakat terkhusus bagi pedagang kaki lima,” kata Fadhullah dalam kampanye dialogis diikuti pendukung teriakan kosong dua menang.

Baca juga Artikel ini:  Tim Pemenangan Mujakir Manaf Gelar Silaturahmi Bersama Bakal Calon Bupati Aceh Tenggar

Fadhullah juga menyebutkan, kenyataan dan fakta yang terjadi bahwa Aceh nomor lima termiskin di Indonesia dan nomor satu termiskin di Sumatera. Bagaimana jika suatu hari Otsus tidak ada dan hanya tinggal APBA. Kemudian, anggaran dana Otsus Aceh Tenggara ini hanya tinggal Rp.35 Miliyar yang mendapatkan dana Otsus dari provinsi.

“Kita masih mempunyai anggaran otsus, tetapi Aceh masih tetap nomor lima  termiskin di Indonesia dan nomor satu di Sumatra, jika Otsus Aceh kedepan tidak ada lagi hanya APBA, maka masyarakat
tinggal kekayaan hati dan hanya tinggal  wajah miskin ujarnya.

Semuanya yang dibicarakan itu kuncinya adalah salah satu kita harus mempunyai dana, baru bisa membangun, tentu mempunyai dana ini caranya harus ada koneksi, komunikasi dan baru muncul solusi untuk membangun daerah.

“Dengan adanya koneksi, komunikasi ke pusat maka itu adalah solusi untuk membangun daerah,siapa yang mempunyai itu tentunya hanya pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Mualim-Dek Fad.

Untuk membangun suatu daerah dan provinsi tentunya harus sejalan dengan  eksekutif dan legislatif . Disebut Fadhullah saat ini pihaknya didukung oleh sejumlah partai yang berjumlah kursi di parlemen Aceh sebanyak 52 kursi dari 81 kursi.

Baca juga Artikel ini:  Bungkam Kasus Dugaan Malapraktik di RSIA Agara , Keluarga Korban Diduga Peras Oknum dokter IK Rp 450 Juta

Kemudian mereka hanya mempunyai 29 kursi dari 81 kursi seandainya mereka mendapat amanah, tentunya mereka tidak bisa membangun Aceh , karena itu semua harus ada dukungan dan bersinergi dari pihak eksekutif dan legislatif.

“Jika eksekutif dan legislatif tidak bersatu maka tidak akan terwujud Aceh sejahtera,” cetusnya.

Fadhullah menyampaikan, apabila terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur terlebih dahulu dilakukan untuk mengajak semua partai untuk bersama dan bergabung untuk bersama sama sama membangun Aceh .

Dirinya juga memberikan semangat positif kepada seluruh partai di Aceh Tenggara yang sangat dewasa dalam berpolitik, karena walupun berbeda pilihan pasangan calon Bupati tetap bersama, bersatu dan damai.

“Ini tandanya kita dewasa berpolitik,pada tingkat kabupaten mari kita selesaikan tingkat kabupaten, mereka yang terpilih tingkat kabupaten nanti akan menjadi pelayan rakyat dan yang tidak terpilih ikut saya ke Banda Aceh,sama sama kita membangun Aceh,” sebutnya.

Baca juga Artikel ini:  Kesbangpol Bekali 80 Paskibraka Dengan Nilai-Nilai Pancasila Dan Wasbang

Fadhullah juga menegaskan jika terpilih nanti akan berkomitmen bahwa semua daerah harus ada keterwakilan di propinsi dan harus ada kepala Dinas dari daerah Aceh Tenggara ini .

“Kami juga berkomitmen untuk poros daerah tengah ini yaitu Aceh Tenggara akan mendirikan kantor perwakilan Aceh supaya kami sering mengunjungi bapak ibu lebih mudah menyampaikan aspirasi nya kepada kami ucapnya (red/Ek).

Penulis: Red/EkEditor: Sumardi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *