Sumatra Utara:leusersatu.co.id
Berbagi pihak terus menyoroti terkait lemahnya penegakan hukum di wilayah Sumatra Utara untuk penindakan peredaran narkoba, pasalnya, sebuah kafe yang di kenal bernama kafe Sembaekan Elok Kecamatan Mardinding Kabupaten Tanah Karo perbatasan antara provinsi Sumatra Utara dengan Aceh Tenggara belakangan ini terus menjadi sorotan.
Perbincangan mengenai kafe itu mulai memicu pro kontra gara-gara tempat itu dijadikan tempat pesta narkoba jenis ektasi pada malam Weekend. Hal itu tak sedikit masyarakat yang berpikiran negatif, bahkan ada kalangan yang menganggap bahwa tempat itu dibekingi oleh oknum aparat kepolisian daerah setempat.
Kendati, kafe itu diduga dijadikan tempat hiburan untuk pesta narkoba ketika masuk malam weekend. Namun lokasi itu terkesan tidak bisa ditutup oleh aparat penegak hukum khusus jajaran Polda Sumatra Utara.
Pengakuan warga setempat kepada leusersatu.co.id pada Sabtu (07/12/2024) mengatakan, benar kafe Sembaekan Elok Kecamatan Mardinding Kabupaten Tanah Karo perbatasan antara provinsi Sumatra Utara dengan Aceh Tenggara tiap malam Weekend dijadikan tempat pesta narkoba, seperti diketahui, para pengunjung itu rata-rata dari masyarakat Aceh Tenggara.
Biasanya, tempat itu dibuka pada malam Wieken mulai jam 00-05 pagi, maklum, tempat hiburan tersebut punya beking oknum polisi, sehingga perlu kita minta kepada Kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H.agar menurunkan tim untuk menutup lokasi tersebut. Saat ini tempat tersebut sangat menggangu warga sekitar akibat sura musik pada malam hari.
Warga setempat juga mangaku, sebelumnya ada pernyataan salah seorang pengelolaan kafe Sembaekan Elok Kecamatan Mardinding Kabupaten Tanah Sumatra Utara yang mengeluarkan kata-kata tak sepantasnya kepada warga setempat,”Kapolda Sumatra Utara tak berani tutup kafe Sembaekan ini, biar kalain paham katanya.
Untuk itu kami berharap, kepada bapak kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H agar segera turun tangan, siapa sebenarnya aktor-aktor yang ikut membeakingi lokasi tersebut, serta secepatnya menutup tempat hiburan malam itu, karena asumsi masyarakat saat ini sangat negatif kepada nama Kapolda Sumatra Utara karena pengelolaan kafe menggelontorkan kata-kata yang tak pantas kata warga (red).