Aceh Tenggara: leusersatu.co.id
Bagi masyarakat yang hendak melintas di Jembatan rangka baja Pantai Dona Kecamatan Tanoh Alas Aceh Tenggara agar lebih berhati-hati kata Muslyadi anggota dewan perwakilan rakyat kabupaten (DPRK) Aceh Tenggara terpilih priode 2024-2029 dari Partai Golkar kepada leusersatu.co.id pada Minggu (19/05/2024).
Disinggungnya, sudah 5 bulan jembatan Pantai Dona terputus total akibat dihantam arus Sungai Alas di penghujung 2023 lalu, namun belum ada tanda- tanda perbaikan dari pemerintah daerah terhadap jembatan bailey Pantai Dona. Seperti kita lihat, kondisi jembatan Pantai Dona saat ini sangat memprihatinkan, dan ini harus menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Aceh Tenggara. Seharusnya pemerintah daerah harus mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi dan meminimalisir supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut informasi yang kita terima, pemerintah Aceh Tenggara tahun ini akan melakukan perbaikan, namun untuk saat ini alangkah baiknya pemerintah melalui dinas terkait harus menutup air yang dilintasi warga, apa lagi kondisinya cukup gelap ketika malam hari.
“Saya mengingatkan kepada pemerintah daerah agar tidak mengabaikan keselamatan warga yang hendak melintas di jembatan Pantai Dona itu, seraya berharap, kepada dinas terkait agar secepatnya jembatan Pantai Dona difungsikan, karena jembatan Pantai Dona merupakan jalan lintas masayarakat untuk mengeluarkan hasil pertanian khusunya di Kecamatan Tanoh Alas dan sekitarnya sebut Muslyadi.
Ditempat terpisah. Dodiman salah seorang warga setempat mengatakan, jembatan bailey Pantai Dona ini merupakan penghubung Kecamatan Tanoh, Kecamatan Babul Ramah dengan Kecamatan Semadam, jembatan tersebut merupakan urat nadi perekonomian ribuan jiwa di tiga kecamatan yang ada di wilayah seberang.
Dijelaskannya, ribuan masyarakat yang berkebun di seberang sana, sehingga jembatan tersebut sangat vital bagi warga seberang untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan. Namun, sejak putus jembatan tersebut, petani di dua kecamatan tersebut terpaksa melewati jembatan Silayakh, Salim Pipit dan jembatan rangka baja yang terletak di Desa Mbarung Kecamatan Babusalam.
“Coba kita bayangkan, bukanlah sedikit kerugian yang dialami oleh petani, mulai dari ongkos angkut yang membawa hasil padi, jagung, sawit dan panen lainnya, diperkirakan setiap harinya mengalami kerugian jutaan rupiah akibat jembatan yang amblas ke dasar sungai ini. Seharusnya, Pj Bupati peduli dan turun tangan untuk memperbaiki jembatan yang selama ini jadi urat nadi perekonomian warga ini tandasnya (Rio).